Sejumlah 33 siswa SMA Terpadu Krida Nusantara bersama 1 guru pendamping mengikuti program Krida Home Stay di Jepang yang berlangsung pada 30 Agustus hingga 6 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam mempelajari bahasa Jepang, sekaligus mengenal budaya dan kehidupan masyarakat melalui interaksi dengan keluarga angkat (host family). Program ini tidak hanya menekankan pembelajaran bahasa Jepang, tetapi juga memperkenalkan peserta pada kehidupan masyarakat Jepang secara langsung melalui interaksi dengan keluarga angkat dan kegiatan budaya.
Menjelang keberangkatan, para siswa dilepas secara simbolis oleh bapak Drs. H. Encang Iskandar, M.Pd. selaku Kepala SMA Terpadu Krida Nusantara, saat apel pagi pada Jumat, 29 Agustus 2025 di Lapangan Gedung Kiulin. Rombongan berangkat dari Kampus Krida Nusantara menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada pukul 22.00 WIB, dilanjutkan dengan penerbangan ke Tokyo pada pukul 06.00 WIB keesokan harinya. Sejak tiba di Tokyo, para peserta disambut hangat oleh host family atau keluarga angkat masing-masing dan mendapat pengalaman langsung merasakan kehidupan rumah tangga di Jepang yang teratur, disiplin, sekaligus hangat. Selama delapan hari, peserta menjalani rangkaian kegiatan padat namun menyenangkan. Siswa mengikuti kelas bahasa Jepang di Intercultural Institute of Japan Akihabara, yang membantu meningkatkan kemampuan berbahasa serta wawasan tentang budaya komunikasi masyarakat Jepang.
Selain belajar di kelas, para siswa juga mengikuti beragam aktivitas budaya, yakni sebagai berikut.
- Cup Noodles Museum, Yokohama. Peserta berkesempatan untuk membuat mie instan dengan kreasi sendiri. Kegiatan interaktif khas Jepang ini menjadi salah satu momen tak terduga yang dipenuhi dengan keceriaan.
- Workshop Taiko Drum, Sumida City. Kekompakan dalam menabuh drum dirasakan oleh para peserta. Melalui latihan bersama, peserta belajar bahwa Taiko bukan hanya musik, tetapi juga simbol kebersamaan dan energi kolektif.
- Tea Ceremony & Kimono, Maikoya Tokyo. Pengalaman mengikuti upacara minum teh dengan mengenakan kimono tradisional Jepang memberikan pemahaman kepada para peserta tentang etika dan filosofi kesederhanaan dalam budaya Jepang.
- teamLab Planets Tokyo, Tokyo. Peserta berkesempatan mengunjungi sebuah museum seni digital yang menawarkan pengalaman imersif melalui instalasi cahaya dan ruang interaktif yang mampu memanjakan mata.
- Shibori, Wanariya. Peserta diajak mempelajari teknik pewarnaan kain tradisional Jepang, yaitu Shibori. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman kreatif, tetapi juga memperkenalkan nilai kesabaran dan ketelatenan dalam seni tekstil Jepang.
- Manga Drawing, Akihabara. Manga, sebagai salah satu daya Tarik yang khas dari Jepang juga dipelajari oleh para peserta. Ini menjadi pengalaman yang unik terutama bagi mereka yang memiliki minat terhadap seni dan animasi Jepang.
Salah seorang peserta mengungkapkan pengalamannya, “Kami belajar banyak hal baru, mulai dari bahasa, budaya, hingga kebiasaan sehari-hari masyarakat Jepang. Tinggal bersama host family membuat kami lebih mandiri, sekaligus memberi kesempatan untuk memahami arti kedisiplinan dan saling menghargai. Selain menambah pengetahuan, kegiatan ini juga mendorong pengembangan karakter. Peserta belajar untuk beradaptasi dalam lingkungan baru, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengasah kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Dengan interaksi lintas budaya, para siswa diharapkan mampu menjadi generasi yang lebih terbuka, toleran, mandiri, serta berwawasan global.
Dengan berakhirnya program ini, sekolah berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang, sehingga semakin banyak siswa memperoleh pengalaman berharga dalam mengembangkan potensi diri sekaligus mempererat hubungan internasional.
“Tujuan dari sebuah perjalanan bukanlah sekadar tempat, melainkan cara pandang baru terhadap dunia.” — Henry Miller